Selasa, 07 Januari 2014

Low Level Launguage



 Low Level   Launguage 

programming language atau bahasa program adalah suatu bahasa ataupun suatu tatacara yang dapat digunakan oleh manusia (programmer) untuk berkomunikasi secara langsung dengan komputer. Jenis programming language sangatlah banyak. Tetapi secara umum, pengertian programming language dapat dibagi menjadi dua, yaitu Low Level Language dan High Level Language.
 Low level language adalah suatu bahasa program atau suatu tatacara yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan komputer. Dalam hal ini tatacara yang digunakan masih ber-orientasi dengan mesin, dikarenakan itu low level langugae juga disebut sebagai bahasa mesin. Untuk menggunakan bahasa ini, programmer harus menuliskan instruksi untuk setiap instruksi secara jelas dan teliti. Setiap program dan data yang ditulis, harus ditentukan pula address dimana data dan program akan disimpan. Programmer juga harus mengetahui lokasi setiap indikator ataupun register dan program untuk seluruh fungsinya.

Satu-satunya simbol yang tersedia untuk mengkomunikasikan tindakan yang dilakukan dan meng-identifikasikan data adalah 0 dan 1. Instruksi yang ada harus ditulis dalam urutan dan aturan dimana mereka harus ditamapilkan. Oleh karena itu, apabila salah satu instruksi hilang karena terjadi kesalahan/kekuarang telitian, seluruh instruksi harus dire-alokasi-kan untuk membuat ruang guna menambahkan instruksi tersebut, dan ini berarti pengubahan lokasi data.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut, bahasa mesin kemudian dikembangkan menjadi assembly language. Dengan adanya pengembangan ini, dimungkinkan untuk menuliskan program dengan menggunakan kode instruksi dan label yang mewakili lokasi penyimpanan dengan syarat komputer memiliki sarana untuk menterjemahkan kedalam bahasa mesin.
Bahasa ini disebut sebagai assembly language dan program untuk menterjemahkannya kedalam kode mesin disebut sebagai asembler. Pada umumnya terdapat hubungan satu untuk satu antara masing-masing instruksi bahasa assembly dengan instruksi kode mesin. Gambar disamping menunjukkan versi asembly dari kode mesin.
Program yang ditulis oleh programmer dalam bahasa assembly disebut sebagai source program Jika program ini kemudian diubah kedalam bahasa mesin, disebut sebagai object program. Dengan adanya bahasa assembly ini, programmer tidak perlu meng-alokasikan address secara khusus, dan ia cukup memberikan nama atau label serta menginduksikan ukuran dan format yang diperlukan. Assembler kemudian bertanggung jawab atas pengalokasian dan penyimpanan.
Dengan menggunakan nama-nama simbolik untuk data dan kode-kode pengoperasian, tugas programmer dibuat lebih mudah dari pada menggunakan kode numeric bahasa mesin. Alokasi penyimpanan oleh assembler juga memungkinkan progremmer membuat perubahan-perubahan, penambahan dan penghilangan instruksi cenderung lebih mudah dan cenderung membuat kesalahan yang lebih kecil. Karena masih berhubungan dengan bahasa mesin, assembly sangat efisien dalam penggunaan fasilitas mesin.
Bahasa assembly adalah low level language, yakni lebih dekat dengan kode mesin dari pada bahasa yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Karena masih berorientasi mesin, membutuhkan programmmer yang memiliki pengetahuan mesin secara baik. Transfer program bahasa mesin kemesin untuk type berbeda sering sulit dan dalam beberapa kasus tidak mungkin. Programmer masih harus mempelajari bahasa assembly untuk mesin yang berbeda.

;;

Template by:
Free Blog Templates

Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates